SURAKARTA - Dr. BRM Kusumo Putro SH.MH selaku pembina Forum Komunitas Sriwedari (Foksri) Solo, mengatakan lewat pesan Whatsappnya bahwa dirinya berharap bangunan di kawasan Sriwedari segera dilakukan perbaikan oleh Pemkot/Pemerintah Kota Surakarta, karena kondisinya sudah 75% rusak atau tidak layak.
Masih menurut Kusumo, patut dikhawatirkan jika bangunan yang sudah dimakan usia ini bisa membahayakan keselamatan jika masih digunakan.
Harapan revitalisasi bangunan tersebut disampaikan saat ngopi santai bersama awak media di kota solo.
Dijelaskan juga, bahwa dirinya sempat berkeliling di area/kawasan Sriwedari, dirinya berkeliling ke setiap bangunan dan alhasil kondisi bangunan-bangunan sangat layak untuk diperbaiki.
“Saya berharap kepada pemerintah kota Surakarta menjadikan revitalisasi atau penataan kawasan Sriwedari ini menjadi bagian dari pada program unggulan Pemerintah Kota Surakarta, " kata Kusumo dalam Vidio yang dikirimkannya, Rabu 27 Juli 2022.
Lanjut Kusumo, sehingga ke depan bisa dijadikan tempat yang bermanfaat bagi masyarakat, UMKM bisa hidup, PKL bisa hidup, perdagangan umum bisa hidup, hiburan bisa hidup.
"Lalu tempat pariwisata bisa hidup. Dan yang paling penting adalah ikon Kota Solo ya, ya ikon Kota Solo itu tidak hilang, dan juga kami berharap bahwa gedung Wayang Orang itu tetap berada di Sriwedari, karena apa? Karena memang ikon, ikon Wayang Orang itu berada di Sriwedari, " jelasnya.
Masih kata Kusumo, sehingga kami berharap bahwa pembangunan Gedung wayang orang tetap berada di Srewedari, jadi nanti di sini merupakan pusatnya seni, pusatnya seni budaya, lalu juga merupakan tempat wisata hiburan, wisata kuliner, wisata pendidikan, lalu wisata religi dan merupakan tempat wisata budaya, wisata sejarah, itu berada di Kawasan Srewedari.
"Semoga saja, saya berharap Pemerintah Kota Surakarta segera menjadikan Srewedari ini, Kawasan Srewedari ini, pembangunan kawasan Sriwedari menjadi program unggulan dari pada Pemerintah Kota Surakarta. Terimakasih, " tandasnya.
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Editor : JIS Agung
Pewarta : Tim